Rindu Ini
Apa yang mesti ku katakan padamu saat rindu menikam langit?
ketika deru metropolitan tak lagi menyisakan arti
Dan tamaran lampu jalan hanya menyinari kehampaan
Adalah kau... Cintaku yang melebur satu dalam sukmaku
Mengalirkan kemuliaan cinta pada sungai kasih
Yang engkau bentangkan dihatiku
Yang mendamba mu dari detik ke detik
Apa yang mesti ku nyatakan padamu saat sunyi menyesak dada?
Ketika ku tangkup dan ku dekap bayang mu direlung sanubari ku
Pada dinginnya pagi yang menggetarkan
Membuat ku hanyut dalam bias rindu
Sungguh, aku hanya punya cinta yang sederhana untuk mu
Yang tlah ku rajut dengan benang-benang kesetiaan
Meskipun nanti waktu memberitahukan ku bahwa kau bukan untuk ku
Tak akan ada tetes air mata karna ALLAH tlah menyiapkan yang terbaik untuk mu...
ketika deru metropolitan tak lagi menyisakan arti
Dan tamaran lampu jalan hanya menyinari kehampaan
Adalah kau... Cintaku yang melebur satu dalam sukmaku
Mengalirkan kemuliaan cinta pada sungai kasih
Yang engkau bentangkan dihatiku
Yang mendamba mu dari detik ke detik
Apa yang mesti ku nyatakan padamu saat sunyi menyesak dada?
Ketika ku tangkup dan ku dekap bayang mu direlung sanubari ku
Pada dinginnya pagi yang menggetarkan
Membuat ku hanyut dalam bias rindu
Sungguh, aku hanya punya cinta yang sederhana untuk mu
Yang tlah ku rajut dengan benang-benang kesetiaan
Meskipun nanti waktu memberitahukan ku bahwa kau bukan untuk ku
Tak akan ada tetes air mata karna ALLAH tlah menyiapkan yang terbaik untuk mu...
Tanpa Batas
Ketika malam hanyut dalam kesunyian
Aku terus larut dalam keinduan
Hingga batas lamun ku terbentur dalam kenyataan
Bahwa aku mencintai mu dalam keabadian
Kini lidah ku kelu tak mampu mengurai kata cinta dihadapan mu
Kini tangan ku kaku tak mampu menyentuh tiap goresan cinta dihati mu
Namun meskipun saat ini sakit menjamah tubuh ku
Hanya kerinduan ini yang lebih ku rasakan
Hingga air mata menetes sebagai sbuah harapan menggenggam mu
Sampai jantung ku tak mampu memompa darah lagi...
Aku terus larut dalam keinduan
Hingga batas lamun ku terbentur dalam kenyataan
Bahwa aku mencintai mu dalam keabadian
Kini lidah ku kelu tak mampu mengurai kata cinta dihadapan mu
Kini tangan ku kaku tak mampu menyentuh tiap goresan cinta dihati mu
Namun meskipun saat ini sakit menjamah tubuh ku
Hanya kerinduan ini yang lebih ku rasakan
Hingga air mata menetes sebagai sbuah harapan menggenggam mu
Sampai jantung ku tak mampu memompa darah lagi...
Gratis
Rindu ini terus menggrogoti tiap aksara ku
Namun tak ada bosannya lidah ini mengurai kata rindu
Karna inilah yang slalu ku rasakan tiap kedipan mata ku
Meskipun wajah mu nyata terlihat tegap dihadapan ku
Setiap keindahan hayalan ku tlah menjelma menjadi dirimu
Yang tanpa henti menggores rindu di qalbu
Yang tanpa henti membuat ku meneteskan bulir-bulir bening karna rindu
Dan remuk sudah seluruh raga ku yang melebur menjadi sbuah kata yaitu RINDU
Untunglah merindu mu gratis
Karna jika tidak, aku pasti sudah bangkrut
Dan akan ku jual kuburan nenek ku
Demi untuk tetap merindukan mu
Namun tak ada bosannya lidah ini mengurai kata rindu
Karna inilah yang slalu ku rasakan tiap kedipan mata ku
Meskipun wajah mu nyata terlihat tegap dihadapan ku
Setiap keindahan hayalan ku tlah menjelma menjadi dirimu
Yang tanpa henti menggores rindu di qalbu
Yang tanpa henti membuat ku meneteskan bulir-bulir bening karna rindu
Dan remuk sudah seluruh raga ku yang melebur menjadi sbuah kata yaitu RINDU
Untunglah merindu mu gratis
Karna jika tidak, aku pasti sudah bangkrut
Dan akan ku jual kuburan nenek ku
Demi untuk tetap merindukan mu
TAKKAN PERNAH CUKUP
Desir angin malam terasa begitu menusuk
Sayup terdengar melodi sang Amor
Menguliti tiap helai perasaanku
Perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian
Beribu bintang di angkasa bersaksi
Bulanpun terpaku menatap hatiku
Suara-suara kecil melengkapi sebuah melodi
Langit malam menemaniku
Melukis indah rona wajahmu
Menghiasi asaku dalam penantian
Penantianku akan hadirmu
Andai bintang-bintang bisa berbisik
Ingin ku titip salam rinduku
Pada seorang insan terbaring sana
Yang berharap dalam keheningan
Seluruh isi jagat raya tak kan mampu
Tak kan cukup membuatku terhibur
Membuat ku melupakan bayang-bayangmu
Yang terpaku mati dalam hatiku
Seribu kata rindu pun tak kan cukup
Mewakili seluruh isi hatiku
Segudang puisi cinta
Takkan melegakanku
Angin yang membelaiku
Menghadirkan aroma tubuhmu
Menambah gairah asa dalam mimpiku
Andai engkau tau
Betapa hati ini merindumu
Jiwa ini menginginkanmu
Seluruh nafas ini
Tak kan pernah cukup untuk menantikanmu
Sekalipun air mata ini tlah habis
Tak kan pernah mampu menggantikan hadir mu..
Sayup terdengar melodi sang Amor
Menguliti tiap helai perasaanku
Perlahan tapi pasti,aku terhayut dalam buaian
Beribu bintang di angkasa bersaksi
Bulanpun terpaku menatap hatiku
Suara-suara kecil melengkapi sebuah melodi
Langit malam menemaniku
Melukis indah rona wajahmu
Menghiasi asaku dalam penantian
Penantianku akan hadirmu
Andai bintang-bintang bisa berbisik
Ingin ku titip salam rinduku
Pada seorang insan terbaring sana
Yang berharap dalam keheningan
Seluruh isi jagat raya tak kan mampu
Tak kan cukup membuatku terhibur
Membuat ku melupakan bayang-bayangmu
Yang terpaku mati dalam hatiku
Seribu kata rindu pun tak kan cukup
Mewakili seluruh isi hatiku
Segudang puisi cinta
Takkan melegakanku
Angin yang membelaiku
Menghadirkan aroma tubuhmu
Menambah gairah asa dalam mimpiku
Andai engkau tau
Betapa hati ini merindumu
Jiwa ini menginginkanmu
Seluruh nafas ini
Tak kan pernah cukup untuk menantikanmu
Sekalipun air mata ini tlah habis
Tak kan pernah mampu menggantikan hadir mu..